Blora – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, Jum’at (17/6) menggelar pertemuan rutin yang dilaksanakan di Gedung PLHUT lantai 2.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DWP, Ibu Zahratun Hafidz, Istri para Kasi, Kepala KUA serta pegawai di lingkungan Kankemenag Kab. Blora.

Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Dharma Wanita, dilanjutkan kultum oleh Penyuluh Agama Islam Iffa Dila, kemudian dilanjutkan sambutan Ketua DWP serta Sosialisasi tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease.

Dalam sambutannya, Zahratun mengajak kepada para anggota untuk berperan aktif dalam kegiatan yang telah diprogramkan, peran Dharma Wanita bukan hanya mendampingi suami tapi mempunyai mandat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi serta mengambil hikmah sehingga terjalin kerja sama satu sama lain dalam membangun citra positif instansi.

Selain itu, dalam rangka menindaklanjuti zoom meeting yang dilaksanakan oleh Dharma Wanita Kemenag RI pada 14 Juni 2022, Zahratun Hafidz menyampaikan untuk melakukan pencegahan kanker serviks dan payudara. Ia mengedukasi bahaya kanker serviks dan payudara yang harus diwaspadai sejak dini.

“Kanker serviks dan payudara ini sangat berbahaya dan perlu diwaspadai, namun hal inipun dapat dicegah dengan pola hidup sehat.” ucapnya

Kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Penyuluh Agama Islam, Iffa Dila, S.HI dan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease yang disampaikan oleh M. Santoso Budi dari Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora.

“Menjelang idul adha, apabila Ibu-ibu akan memasak daging kurban maka syarat mutlak daging harus direbus terlebih dahulu.” kata Santoso

Lanjutnya, merebus daging sebelum diolah dilakukan untuk berjaga-jaga agar terhindar dari penyakit. Meskipun PMK bersifat tidak menular ke manusia, ia menghimbau untuk tetap berhati-hati dalam mengolah daging.

Dalam kesempatan tersebut Santoso juga memberikan edukasi terkait penanganan dan pengendalian PMK. 

“Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease adalah penyakit hewan menular yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau maupun kambing. Penyakit ini dapat menyebar cepat dengan persentase 100% dalam satu populasi. Adapun untuk mengendalikannya, ibu-ibu dapat membersihkan kandang dengan menggunakan asam sitrat, asam asetat dengan konsentrasi 1%, bisa juga yang mudah kita temukan menggunakan gamping atau njet.” ujar Santoso

Di penghujung acara, ia memberikan informasi terkait cara menangani PMK tersebut yaitu dengan membersihkan kandang dengan menyemprotkan asam sitrat ke lantai atau area kandang ternak. Adapun hewan yang sudah terinfeksi PMK, disarankan kotorannya diberi asam sitrat atau bahan yang telah direkomendasikan. (humas)

Skip to content