Blora – “Sekarang sudah tidak jamannya santri masih Gudiken” ujar M. Kafit saat membuka kegiatan Sosialisasi Pesantren Ramah Anak dan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat di Pesantren, Kamis (16/02).
Scabies atau gatal-gatal atau yang lebih dikenal dengan gudik menjadi penyakit yang paling banyak diderita oleh santri pondok pesantren (ponpes).

“Kalau dengar kata pondok pasti tidak jauh dengan Gudik atau Gudiken, nah itu pasti kita tidak asing dan pernah mengalami bagi yang mondok. Tapi kalau sekarang mungkin sudah jarang ditemui karena sumber air juga sudah banyak, banyak pondok juga sudah perhatian dengan kesehatan lingkungan pondok,” terang Kakankemenag
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan faktor utama penentu status kesehatan masyarakat pesantren (pimpinan pesantren, ustadz/ustadzah, santri, pegawai lainnya di pesantren).
Menurutnya, dengan diadakannya kegiatan PHBS ini oleh Seksi PD Pontren Kemenag Blora, M. Kafit berharap para pimpinan pondok memiliki perhatian khusus kepada lingkungan pondok pesantren agar selalu menjaga kebersihan.
Dalam kesempatan tersebut M. Kafit yang didampingi oleh Kasi PD Pontren H. Immawan Eko Fakhruddin juga memberikan arahan kepada pimpinan ponpes se-Kabupaten Blora terkait kebijakan pemerintah tentang kemandirian pesantren.
“Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua dengan eksistensi zaman tetap eksis dan semakin berkembang. Di Kabupaten Blora sendiri jumlah pondok pesantren yang aktif di EMIS ada 94 pondok,” ucap M. Kafit.

Pesantren telah menjadi lembaga pendidikan Islam yang tertua, unik dan terus berkembang. Kedudukan pesantren sejak dulu tidak hanya sekedar sebagai lembaga keagamaan dan lembaga pendidikan (pendidikan keagamaan), namun juga sebagai lembaga sosial kemasyarakatan (local community organization) yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat.
Harapnya, dengan perkembangan zaman Pondok Pesantren di Kabupaten Blora bisa maju dan tidak hanya berfokus pada pendidikan keagamaan tetapi juga kemandirian ekonomi pesantren.
“Kemandirian pesantren menjadi prioritas Kemenag RI sekaligus menjadi peta jalan kemandirian ekonomi yang dicanangkan oleh Wakil Presiden sejak tahun 2021,” kata Kakankemenag.

Ia juga menyampaikan gambaran bisnis yang dikelola oleh beberapa pesantren di Kabupaten lain sehingga dapat menjadi pandangan bagi ponpes di Blora.
Kegiatan PHBS ini dilaksanakan di Saung Mekar Sari, Blora dengan mendatangkan pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Dr. Dias Pusporini dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Blora Dra. Indah Purwoningsih MSI. (nn)